Mediakotasulsel.com, Makassar, 14 November 2024 — UPT. Museum Mandala dan Societeit de Harmonie, Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan kembali menghadirkan kegiatan edukatif bagi masyarakat, khususnya generasi muda, dengan menggelar Lomba Alur Kisah Museum Mandala dengan tema Pembebasan Irian Barat. Acara yang berlangsung di Meeting Room Kawasan Monumen Mandala, Makassar, melibatkan mahasiswa sebagai peserta dari berbagai perguruan tinggi di Makassar, untuk menelusuri dan menghidupkan kembali semangat perjuangan dalam peristiwa Pembebasan Irian Barat melalui kreativitas mereka dalam bentuk cerita dan video naratif.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan, Muhammad Arafah, yang membuka kegiatan ini menyampaikan bahwa lomba ini adalah langkah strategis untuk menghubungkan generasi muda dengan sejarah. “Museum Mandala bukan sekadar bangunan bersejarah, tetapi simbol perjuangan bangsa yang harus terus dihidupkan. Melalui lomba alur kisah ini, kami ingin memberikan ruang bagi generasi muda untuk memahami dan menghargai sejarah, serta melahirkan karya-karya yang menginspirasi dan membanggakan,” ujarnya.
Setiap peserta diharapkan untuk mengeksplorasi peristiwa Pembebasan Irian Barat yang terjadi pada tahun 1962, dengan fokus pada nilai-nilai heroik, semangat kebangsaan, dan komitmen para pahlawan dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia. Melalui berbagai bentuk media yang dipilih, peserta diberi kebebasan untuk menginterpretasikan sejarah tersebut dengan bahasa dan gaya yang relevan dengan generasi mereka.
Dengan mengusung tema ini, Kepala UPT. Museum Mandala dan Societeit de Harmonie, Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan berharap dapat meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya sejarah sebagai bagian dari identitas bangsa. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan Museum Mandala sebagai destinasi edukatif yang menyimpan banyak inspirasi dan nilai-nilai patriotik. “Kami berharap kegiatan ini bisa mendorong generasi muda untuk melihat sejarah sebagai sumber pengetahuan dan inspirasi, serta menjadikan nilai-nilai kebangsaan sebagai bagian dari karakter mereka,” tambah Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan.
Acara ini turut melibatkan juri yang berasal dari berbagai latar belakang, seperti sejarawan, pakar permuseuman, dan profesional di bidang media. Di akhir kegiatan, terpilih empat karya terbaik yang menerima penghargaan sebagai apresiasi atas kontribusi mereka dalam melestarikan sejarah bangsa. Adapun pemenang kegiatan ini adalah; Juara I Tim Macawa (Universitas Hasanuddin), Juara II Tim Rihlah (UIN Alauddin Makassar), Juara III Tim Malolo Cenning (Politeknik STIA LAN), dan Juara Harapan Tim IPDN I (IPDN Sulsel).
Melalui Lomba Alur Kisah Museum Mandala ini, UPT. Museum Mandala dan Societeit de Harmonie, Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan tidak hanya memperkenalkan kembali Museum Mandala kepada masyarakat luas, tetapi juga menjadikan sejarah sebagai alat yang dinamis untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan, dengan harapan bahwa nilai-nilai tersebut terus hidup dalam sanubari generasi penerus bangsa.